Tampilkan postingan dengan label KOSAKATA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KOSAKATA. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Desember 2010

SEBUTAN NILAI BILANGAN

SEBUTAN NILAI BILANGAN


PREFIKS NILAI BILANGAN

Y  = Yotta
Z  = Zeta
E  = Exa
P  = Peta
T  = Tera
G  = Giga
M  = Mega
k  = kilo
h  = hecto
da = deca
d  = deci
c  = centi
m  = milli
u  = micro


PENERAPAN DALAM UNIT METRIK [ berbasis desimal: 10^n ]

1  Ym  = 1.000  Zm
1  Zm  = 1.000  Em
1  Em  = 1.000  Pm
1  Pm  = 1.000  Tm
1  Tm  = 1.000  Gm
1  Gm  = 1.000  Mm
1  Mm  = 1.000  km
1  km  =    10  hm = 100 dam = 1.000 m
1  hm  =    10 dam = 100   m
1 dam  =    10   m
1   m  =    10  dm  = 100 cm = 1.000 mm = 1.000.000 um
1  dm  =    10  cm  = 100 mm
1  cm  =    10  mm 
1  mm  = 1.000  um

0 10 100 1.000 ...


PENERAPAN DALAM UNIT BYTE [ berbasis biner: 2^n ]

1  YB = 1.024  ZB   (ZettaByte)
1  ZB = 1.024  EB   (ExaByte)
1  EB = 1.024  PB   (PetaByte)
1  PB = 1.024  TB   (TeraByte)
1  TB = 1.024  GB   (GigaByte)
1  GB = 1.024  MB   (MegaByte)
1  MB = 1.024  kB   (kiloByte)
1  kB = 1.024   B   (Byte)
1   B =     8   BIT (binary digit)

0 1 2 4 8 16 32 64 128 256 512 1.024 ...


10^   TATA BILANGAN PULUHAN   SAINS   INDONESIA   AMERIKA | US   INGGRIS | UK
0 = 1 = 1 eka = Satu = One = One
1 = 10 = 1 deka = 1 Puluh = 1 Ten = 1 Ten
2 = 100 = 1 hekto = 1 Ratus = 1 Hundred = 1 Hundred
3 = 1.000 = 1 kilo = 1 Ribu = 1 Thousand = 1 Thousand
4 = 10.000 = 10 kilo = 10 Ribu = 10 Thousands = 10 Thousands
5 = 100.000 = 100 kilo = 100 Ribu = 100 Thousands = 100 Thousands
6 = 1.000.000 = 1 Mega = 1 Juta = 1 Million = 1 Million
7 = 10.000.000 = 10 Mega = 10 Juta = 10 Millions = 10 Millions
8 = 100.000.000 = 100 Mega = 100 Juta = 100 Millions = 100 Millions
9 = 1.000.000.000 = 1 Giga = 1 Milyar = 1 Billion = 1.000 Millions
10 = 10.000.000.000 = 10 Giga = 10 Milyar = 10 Billions = 10.000 Millions
11 = 100.000.000.000 = 100 Giga = 100 Milyar = 100 Billions = 100.000 Millions
12 = 1.000.000.000.000 = 1 Tera = 1 Triliun = 1 Trillion = 1 Billion
13 = 10.000.000.000.000 = 10 Tera = 10 Triliun = 10 Trillions = 10 Billions
14 = 100.000.000.000.000 = 100 Tera = 100 Triliun = 100 Trillions = 100 Billions
15 = 1.000.000.000.000.000 = 1 Peta = 1 Caturliun = 1 Quadrillion = 1.000 Billions
16 = 10 exp 16 = 10 Peta = 10 Caturliun = 10 Quadrillions = 10.000 Billions
17 = 10 exp 17 = 100 Peta = 100 Caturliun = 100 Quadrillions = 100.000 Billions
18 = 10 exp 18 = 1 Exa = 1 Pancaliun = 1 Quintillion = 1 Trillion
19 = 10 exp 19 = 10 Exa = 10 Pancaliun = 10 Quintillion = 10 Trillion
20 = 10 exp 20 = 100 Exa = 100 Pancaliun = 100 Quintillion = 100 Trillion
21 = 10 exp 21 = 1 Zeta = 1 Sasaliun = 1 Sextillion = 1.000 Trillions
22 = 10 exp 22 = 10 Zeta = 10 Sasaliun = 10 Sextillion = 10.000 Trillions
23 = 10 exp 23 = 100 Zeta = 100 Sasaliun = 100 Sextillion = 100.000 Trillions
24 = 10 exp 24 = 1 Yotta = 1 Saptaliun = 1 Septillion = 1 Quadrillion
27 = 10 exp 27 = 10 Yotta = 1 Astaliun = 1 Octillion = 1.000 Quadrillions
30 = 10 exp 30 = 100 Yota = 1 Nawaliun = 1 Nonillion = 1 Quintillion
33 = 10 exp 33 = 1.000 Yota = 1 Dasaliun = 1 Decillion = 1.000 Quintillions






FINE ART ™
FIRWANY INTERNETWORK ENTERPRISE — ARTICLES ON REFORM AND TRANSFORM
adalah marka-niaga, identitas produk dan properti Achmad Firwany

BLOG :
http://blog.firwany.co.cc
http://firwany.blogspot.com

FACEBOOK :
http://fb.firwany.co.cc
http://facebook.com/people/Achmad-Firwany/100000427899819

LINK :
http://firwany.blogspot.com/2010/12/sebutan-nilai-bilangan.html
http://www.facebook.com/pages/Logat-dan-Bahasa/159054477478470

TAG: kosakata, bahasa, linguistika, komputer, informatika, sains, vocabulary, language, linguistics, computer, informatics, science

Rabu, 01 September 2010

MEMBILANG ALA HOK-KIAN | FUJIAN

MEMBILANG ALA HOK-KIAN | FUJIAN


1 = it = it
2 = jie = o
3 = sa, sam = san
4 = si, se, soe = se
5 = go = u
6 = lak = liu
7 = chit = chit
8 = pek = pak
9 = qau = qiu
10 = chap = sek
         
11 = chap it = sek it
12 = chap jie = sek o
13 = chap sam = sek san
14 = chap si = sek se
15 = chap go = sek u
         
20 = ji chap = o sek
21 = ji chap it, ji ti = o sek it
25 = ji chap go, ji go = o sek u
30 = sa chap = san sek
31 = sa cahp it = san sek it
40 = si chap = se sek
50 = go chap = u sek
60 = lak cap = liu sek
         
100 = it pék, ce pék = it pék
101 = pék ling it = pék ling it
110 = pék it = pék it
125 = ce pék ji go = pék o u
300 = sa pék = san pék
500 = go pék = u pék
         
1.000 = it cheng = it chien
5.000 = go cheng = u cheng
         
10.000 = it ban, ce ban = it ban, ce ban
15.000 = ban go = ban u
         
30.000 = sa ban = san ban
50.000 = go ban = u ban
80.000 = pék ban = pék ban
100.000 = ce pék cheng = cap ban
         
1.000.000 = it tiaw, ce tiaw = it tiaw, ce tiaw
3.000.000 = sa tiawa = san tiaw
5.000.000 = go tiaw = u tiaw
10.000.000 = chap tiaw = sek tiaw



FINE ART ™
FIRWANY INTERNETWORK ENTERPRISE — ARTICLES ON REFORM AND TRANSFORM
adalah marka-niaga, identitas produk dan properti Achmad Firwany

BLOG :
http://blog.firwany.co.cc
http://firwany.blogspot.com

FACEBOOK :
http://fb.firwany.co.cc
http://facebook.com/people/Achmad-Firwany/100000427899819

LINK :
http://firwany.blogspot.com/2010/09/membilang-ala-hok-kian-fujian.html
http://facebook.com/notes/logat-dan-bahasa/membilang-ala-hok-kian-fujian/163775543670151

TAG: kosakata, bahasa, linguistika, vocabulary, language, linguistics

Selasa, 10 Agustus 2010

KATA SERUPA TAPI TAK SAMA

KATA SERUPA TAPI TAK SAMA

  INGGRIS INDONESIA
     
to roll - rolling - rolled = menggelinding
roll = gelinding
rolling = penggelindingan
roller = pegelinding
 
to visit - visiting - visited = berwisata, mengunjungi
visit = wisata, kunjungan
visiting = pewisataan, pengunjungan
visitor = pewisata, wisatawan, pengunjung
visiting rolling = rolling wisata, penggelindingan wisata
 
to tour - touring - toured = bertamasya
tour = tamasya
touring = petamasyaan, ketamasyaan
tourer = petamasya, tamasyawan
 
to travel - travelling - traveled = berjalan, melakukan perjalanan
travel, travelling = perjalanan
traveler = pejalan
 
to trip - tripping - tripped = berkelana
trip = kelana, pengelanaan
tripping = kepengelanaan
tripper = pengelana
 
to adventure - adventuring - adventured = bertualang
adventure = tualang, petualangan
adverturer = petualang
adventurous = bersifat petualang
 
to journey - journeying - journeyed = mengembara
journey = kembara, pengembaraan
journeyer = pengembara
 
to voyage - voyaging - voyaged = berlayar
voyage = pelayaran
voyaging = kepelayaran
voyager = pelayar
 
to wander - wandering - wandered = melanglangbuana
wander = lalangbuana, pelalangbuanaan
wandering = kepelalangbuanaan
wanderer = pelalangbuana
 
to ramble - rambeling - rambeled = merambah
ramble = perambahan
rambeling = keperambahan
rambeler = perambah
 
to rove - roving - roved = merantau
rove = rantau, rantauan, perantauan
roving = keperantauan
rover = perantau
 
to range - rangging - ranged = merangkum
range = rangkum, rangkuman, perangkuman
rangging = keperangkuman
ranger = perangkum
 
to cruise - cruissing - cruised = menempuh
cruise = penempuhan
cuissing = kepenempuhan
cruiser = penempuh
 
to explore - exploring - explored = menjelajah
exploration = penjelajahan
explorer = penjelajah



FINE ART ™
FIRWANY INTERNETWORK ENTERPRISE — ARTICLES ON REFORM AND TRANSFORM
adalah marka-niaga, identitas produk dan properti Achmad Firwany

BLOG :
http://blog.firwany.co.cc
http://firwany.blogspot.com

FACEBOOK :
http://fb.firwany.co.cc
http://facebook.com/people/Achmad-Firwany/100000427899819

LINK :
http://firwany.blogspot.com/2010/08/kata-serupa-tapi-tak-sama.html
http://facebook.com/notes/logat-dan-bahasa/kata-serupa-tapi-tak-sama/163793947001644

TAG: kosakata, bahasa, linguistika, vocabulary, language, linguistics

Senin, 02 Agustus 2010

REDUNDANSI, EFIKASI, EFISIENSI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

REDUNDANSI, EFIKASI, EFISIENSI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
DAN DAMPAKNYA DALAM KEUANGAN


(C) 1996-2011 — Achmad Firwany


REDUNDANSI = PEMBOROSAN = KERUGIAN

Secara umum, keterbuangan ruang, waktu, materi, energi dalam suatu sistem teknologi, dinyatakan sebagai sesuatu "tajuk-lebih" (over-head), yang dalam istilah teknis, disebut sebagai redundansi (redundancy) atau pemborosan, yang dalam bahasa umum, dikenal sebagai sesuatu yang "diluar-perkiraan" atau "tak-terduga", dan dengan sendirinya melibatkan apa yang disebut sebagai "biaya tajuk-lebih" (over-head cost), atau dalam bahasa awam, "biaya tak-terduga".

Redundansi atau pemboroson atau tajuk-lebih, dengan kata lain, bisa dianggap atau dikatakan sebagai "kehilangan" atau "kerugian" (losses), yang semestinya tak perlu terjadi, tapi karena satu dan lain hal tak bisa dihindari, dan hanya dalam beberapa hal tertentu dan spesifik saja bisa ditiadakan atau diminimasi dengan beberapa konsekuensi resiko.

Dalam pengertian teknik, redundansi atau pemborosan, adalah ukuran kuantitas terbuang atau tak-digunakan (unused quantity) atau kuantitas tajuk-lebih (over-head quantity) sesuatu dalam masukan (input) dan atau keluaran (output), yang merupakan beda atau selisih antara kuantitas total (total quantity) dan kuantitas digunakan (used quantity), atau antara kuantitas aktual (actual quantity) dan kuantitas efektiv (effective quantity) yang disebut efikasi (efficacy), dalam satuan (unit) sama, yang dinyatakan dalam persentasi (%), yang bila dirumuskan dalam formula matematik adalah sbb.
  • redundansi = kuantitas total – kuantitas digunakan x 100 %
  • redundansi = kuantitas aktual – kuantitas efektiv x 100 %
  • redundansi = kuantitas aktual – kuantitas efikasi x 100 %
  • redundansi = kuantitas tajuk-lebih x 100%
  • redundansi = pemborosan [= kehilangan = kerugian]

Jadi makin besar kuantitas efektiv, makin tak redundan suatu sistem, dan sebaliknya. Dengan demikian, redundansi atau pemborosan bisa diperkecil atau ditekankan dalam dua cara, yaitu memperbesar kuantitas efektiv pada kuantitas aktual tetap, atau kebalikannya, memperbesar kuantitas aktual pada kuantitas efektiv tetap.

Apa yang terbaik untuk tiap orang lakukan sebagai peguna perangkat teknologi adalah ikut menekan biaya lebih ini atau memangkas kelebihan biaya, bukan malah memperbesar pemborosan, sedemikian sehingga, biaya yang kita keluarkan untuk penggunaan tiap perangkat teknologi adalah minimum. Tindakan ini dengan sendirinya samadengan usaha penghematan, untuk baik diri sendiri maupun para penyedia teknologi (technology provider).

Jika tiap orang memegang komitmen untuk melakukan penghematan secara individual, maka penghematan ini akan berdampak secara sosial dan nasional. Dengan kata lain, penghematan dilakukan oleh tiap warganegara akan berdampak pada penghematan negara. Tak ada sesuatu yang dianggap terlalu kecil untuk dilakukan, karena meski kecil tapi banyak akan menjadi besar. Efisiensi yang dilakukan secara individual di seluruh penjuru dunia akan berdampak secara global.



EFIKASI = KEDAYAGUNAAN = KEMANFAATAN

Secara umum, dalam pengertian teknik, efikasi (efficacy) atau kedayagunaan atau keefektivan (effectiveness) atau efektivitas, adalah ukuran kuantitas efektiv (effective quantity) sesuatu dalam masukan (input) dan atau keluaran (output), yang merupakan beda atau selisih antara kuantitas aktual dan kuantitas redundansi (redundancy quantity) atau kuantitas tajuk-lebih (over-head quantity), dalam satuan (unit) sama, yang dinyatakan dalam persentasi (%), yang bila dirumuskan dalam formula matematik adalah sbb.

  • efikasi = kuantitas aktual – kuantitas redundansi x 100 %
  • efikasi = kuantitas aktual – kuantitas tajuk-lebih x 100 %
  • efikasi = efektivitas = kedayagunaan [= kefaedahan = kemanfaatan]

Istilah ini sering disebut sebagai keefektivan (effectivness) atau efektivitas (effectivity) yang merupakan istilah teknis, karena dalam bahasa Inggris standard, "effectivity" ini tak ada, tapi "effectiveness". Tapi untuk orang Indonesia, istilah "efektivitas" atau "kedayagunaan" atau "dayaguna" saja lebih dikenal atau diterima ketimbang istilah "efikasi". Kerap kali untuk ini digunakan juga istilah "kefaedahan" atau "kemanfaatan" atau "manfaat" (benefit) saja.

Kata "efficacy" dalam bahasa Inggris sebenarnya berasal dari kata "effect", dari kata dalam bahasa Latin, "efficax", dari "efficio" yang berarti efek, dampak, atau akibat; dan kata "efficio" ini kemudian juga menjadi asal kata "efficiency" dalam bahasa Inggris.

Jadi makin kecil kuantitas tajuk-lebih (over-head), makin efektiv suatu sistem, dan sebaliknya. Dengan demikian, efikasi atau efektivitas bisa diperbesar atau ditingkatkan dalam dua cara, yaitu memperkecil kuantitas redundansi atau pemborosan atau tajuk-lebih pada kuantitas aktual tetap, atau kebalikannya, memperbesar kuantitas aktual pada redundansi atau pemborosan atau kuantitas tajuk-lebih tetap.

Tapi dalam efikasi atau efektivitas ini pun ada masalah tak dapat dihindari, yaitu bahwa kuantitas redundansi atau pemborosan atau kuantitas tajuk-lebih membesar atau bertambah dengan membesarnya kuantitas aktual. Makin besar kuantitas aktual, makin besar kuantitas redundansi atau pemborosan atau kuatitas tajuk-lebih diperlukan.

Sehingga satu-satu-nya cara dapat dilakukan adalah memperkecil kuantitas redundansi atau pemborosan atau kuantitas tajuk-lebih seminimum mungkin, karena tak bisa dibuat nol untuk suatu sistem dengan toleransi error (error tolerant), artinya sistem yang dapat mendeteksi kehadiran error dalam operasi.



EFISIENSI = KEHEMATAN = KEUNTUNGAN

Secara umum, dalam pengertian teknik, efisiensi (efficiency) atau kehematan, adalah rasio atau perbandingan antara hasil (result) dan upaya (upaya), atau antara keluaran berdayaguna (effective output) dan masukan (input), dalam satuan (unit) sama, yang dinyatakan dalam persentasi (%), yang bila dirumuskan dalam formula matematik adalah sbb.

  • efisiensi = kuantitas output efektiv / kuantitas input x 100 %
  • efisiensi = (kuantitas aktual – kuantitas redundansi) / kuantitas input x 100 %
  • efisiensi = efikasi / kuantitas input x 100 %
  • efisiensi = kehematan

Jadi jika kuantitas output efektiv samadengan kuantitas input, maka efisiensi 100%. Sedangkan, jika kuantitas output efektiv lebih-kecil daripada kuantitas input, maka efisiensi dibawah 100%. Sebaliknya, jika kuantitas output efektiv lebih-besar daripada kuantitas input, maka efisiensi diatas 100%.

Artinya, efisiensi bisa diperbesar atau ditingkatkan dengan dua cara, yaitu memperkecil kuantitas input pada kuantitas output efektiv tetap, atau kebalikannya, memperbesar kuantitas output efektiv pada kuantitas input tetap.

Dalam bisnis, dikenal istilah finansial yang disebut sebagai "cost to benefit ratio" (CTBR) atau "perbandingan biaya terhadap manfaat", yang tak lain adalah "kebalikan" (inverse) dari efisiensi, dimana makin kecil CTBR, makin menguntungkan suatu bisnis, sementara makin besar efisiensi, makin menguntungkan suatu sistem.

  • CTBR = cost to benefit ratio = cost / benefit x 100 % = biaya / manfaat x 100 %

sehingga

  • efisiensi = BTCR = benefit to cost ratio = benefit / cost x 100% = manfaat / biaya x 100 %

Didalam alam, pada beberapa tatanan tertutup (closed system) tertentu, yang merupakan tatanan pengubahan tenaga atau sistem konversi energi (energy coversion system), ternyata efisiensi tak bisa mencapai lebih 100%, bahkan tak bisa mencapai 100%, tapi hanya antara 70% s/d 90%.

Masalahnya adalah bahwa dalam tiap pengubahan satu bentuk energi ke bentuk energi lain, senantiasa dikuti oleh pengubahan energi itu menjadi energi panas yang tak diinginkan, dan sudah pasti bila pengubahan itu dimaksudkan untuk memperoleh energi panas itu sendiri, sehingga pengubahan satu bentuk energi ke bentuk energi panas adalah yang memiliki efisiensi tertinggi.

Masalah lain dalam sistem konversi energi adalah hukum alam menyatakan bahwa energi tak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan (energy can not be created and can not be destroyed), tapi energy hanya dapat diubah (energy can only converted) dari satu bentuk energi ke bentuk energi lain, atau diubah menjadi materi, dan sebaliknya, sehingga efisiensi 100% tak mungkin dicapai, atau efisiensi ideal bisa dicapai hanya 99%.

Misalnya, pada sistem termodinamika, sains dan teknologi, hingga saat ini, tak bisa membuat satu pun mesin kendaraan otomotiv, seperti motor, mobil, kapal dan pesawat, yang memiliki efisiensi 100%, tapi hanya bisa mendekatinya, antara 70% s/d 90%, atau sekitar 80%. Jadi dalam otomotiv, efisensi 70% masih dinyatakan efisien.

Misal lain, begitu pula pada sistem elektronika, sains dan teknologi, hingga saat ini, tak bisa membuat satu pun perangkat elektronik dengan efisiensi 100%.

Sebagai contoh, dalam teknologi informasi dan komunikasi, katakanlah sitem komputer, telepon, telegraf, radio, televisi, internet, dlsb, efisiensi tak pernah bisa dicapai 100%, karena selalu dibutuhkan sesuatu untuk pemeriksa error (error checking), untuk kekeliruan, kerusakan, atau kehilangan, yang mungkin terjadi dalam data dan atau informasi, ketika berlangsung perekaman dan pengambilan (recording and retrieving) dan ketika berlangsung pengiriman dan penerimaan (transmitting and receiving) data dan atau informasi tersebut.

Dalam teknologi informasi dan komunikasi, keberadaan pemeriksa error ini dinyatakan sebagai pemborosan atau redundansi yang tak dapat dihindari, yang menyita sebagian ruang jalur komunikasi dan waktu komunikasi, sehingga tampungan ruang penyimpanan (storage space capacity) dan kurun waktu pengiriman dan penerimaan (duration of transmission and reception) tak dapat dimanfaatkan 100% untuk data dan atau informasi, karena ia harus memberi tempat dan waktu untuk koreksi error.

Jalan keluar terbaik adalah bagaimana meminimasi error yang mungkin terjadi dan memperkecil ruang dan waktu pemeriksaan error.

Selanjutnya pada uraian berikut akan kita bahas bagaimana menerapkan efisiensi dalam informasi dan komunikasi melalui bahasa tulisan (written langguage) sebagai komplemen dari bahasa lisan (spoken language). Akan kita lihat bagaimana efisiensi dalam bahasa tulisan ini bisa menghemat biaya atau memangkas pengeluaran keuangan yang tak perlu, atau dengan kata lain menghidari pemborosan keuangan melalui penghematan bahasa tulisan.



SINGKATAN DAN KEPENDEKAN
ABBREVIATION AND SHORT FORM

Pada intinya salah satu konsep dasar, ditekankan dan penting dalam teknologi informasi dan komunikasi (ITC) adalah efisiensi dan efektivitas, bukan pemborosan | redundansi, kecuali bila sangat terpaksa, seperti misalnya untuk koreksi error, yang disebut "cyclic redundancy check" (CRC), dan ini pun diupayakan seminimum mungkin, jika perlu hanya 1 bit (binary digit), yang disebut "longitudinal parity check" (LPC).

Efisien dimaksud disini adalah efisien dalam: "space, time, matter, energy, and cost" (STIMEC), dan efektiv dimaksud adalah efektiv dalam informasi dan komunikasi.

Pola penyederhanaan tulisan melalui singkatan (abbreviation) sebenarnya telah diterapkan lama, ketika telegraf dan telegram diperkenalkan.

Banyak orang sekarang mungkin menganggap bahwa penghematan kata dan penyingkatan kata sudah "relevan" dan tak diperlukan lagi pada masa kini, karena lebar-sabuk (band-width) jalur komunikasi sudah tak sesempit dulu dan kemampuan komputer menyimpan data dan informasi sudah sangat luar biasa karena kerapatan atau densitas data (data density) dan tampungan atau kapasitas media (media capacity) milyaran kali lipat dibandingkan ketika telegraf baru diperkenalkan.

Ini satu anggapan sangat keliru, karena sampai kapan pun efisiensi tetap dibutuhkan dan diperlukan tanpa mengenyampingkan efektivitas, seberapa persen pun efisiensi, ia tetap berarti (significant).

Berikut adalah contoh singkatan kata untuk efisiensi dalam informasi dan komunikasi tulisan, yang dapat digunakan dalam pesan e-mail dan SMS (short mobile message), menggunakan pola umum pembentukan singkatan, yaitu mengambil inisial kata atau suku-kata dan membuang huruf-hidup (vowel).

singkatan | kata lengkap
bbrp = beberapa
blm = belum
blmn = bilamana
dgn = dengan
dll = dan lain-lain
dlm = dalam
dlsb = dan lain sebagainya
dmn = dimana
dpt = dapat
dr = dari
dsb = dan sebagainya
hrs = harus
jd = jadi
jk = jika
kel = keluarga
knp = kenapa
kpd = kepada
krn = karena
mjd = menjadi
mk = maka
mkn = makin
org = orang
pd = pada
sbb = sebagai berikut
sbg = sebagai
sdh = sudah
sdr = saudara
sgr = segera
shg = sehingga
sjk = sejak
spt = seperti
stlh = setelah
tdk = tidak
thdp = terhadap
thn = tahun
tp = tapi
tsb = tersebut
ttg = tentang
ttk = titik
utk = untuk
yg = yang
yth = yang terhormat

Alasan penulisan kata dalam bentuk lengkap hanyalah kelengkapan itu sendiri, untuk penjelasan batasan atau defenisi, uraian, ulasan, kupasan, bahasan, plus "aestetika", lain tidak. Memang dalam beberapa hal tertentu efisiensi ini dilanggar untuk kepentingan informasi dan komunikasi itu sendiri, tapi ini sifatnya tertentu dan terbatas.

Jadi untuk anda, silahkan menggunakan singkatan dan kepedekan seperti pada daftar diatas dalam penyampaian informasi dan komunikasi untuk alasan efisiensi. Sejauh tak ada perubahan dalam "kandungan" (content) informasi dan tak mengubah arti, tak ada alasan dan larangan untuk tak menggunakannya.

Berikut adalah beberapa singkatan internasional dan "slank idiom" yang juga bermanfaat untuk efisiensi, jadi juga silahkan digunakan dalam pesan e-mail dan SMS.

singkatan | kata lengkap atau artinya
12 = I want to
1 = want
2 = to
2U = to you
4 = for
4GET = forget
4JJI = ALLÄH [bacaan Arabik dari kanan ke kiri]
4U = for you
ASAP = as soon as possible
BTW = by the way
FYI = for your information
GBU = God bless you
IMO = in my opinion
N = and
RU = are you
TIA = thanks in advance
TQ = thank you
U = you
UR = you are
Y = why
acc = acceptance
ad inf = ad infinitum, to infinity
ad int = ad interim, in the meantime
add = addendum, additional
adr = address
ea = each
ed = edied, edition, editor
eff = efficiency
eg = exempli gratia, for example
enc, encl = enclosed
est = estimated
et al = et alli, and all, and others
et seq = et sequens, and the following
etc = et cetera, and others
ez = easy
nn = nomen nensio, no name

dan masih banyak lagi, tapi untuk sementara ini dulu, untuk lainnya silahkan cari sendiri.

______________________________



BENTUK JAMAK DALAM BAHASA INDONESIA
PLURAL FORM IN INDONESIA LANGUAGE

Hampir 90 persen bahasa alami (natural language) di dunia memiliki bentuk kata jamak atau rangkap [jamaa’ < Arabiyan, plural, multiple < Inggris] yang berarti banyak, terutama untuk kata-benda atau "nama" [`ismun, mashdar (kata-benda yang berasal dari kata-kerja) < Arabiyan, noun, name < Inggris].

Bentuk jamak ini merupakan kebalikan dari bentuk sendiri [mufrad < Arabiyan, singular, single < Inggris]. Demikian pula dalam bahasa Indonesia. Bahkan dalam rumpun bahasa Semitik, dimana bahasa Arabiyan adalah satu diantaranya, mengenal bentuk dua atau ganda [mutsanna < Arabiyan, dual, double < Inggris], yang tak selalu ada dalam rumpun bahasa lain.

ARABIYAN


rumpun bahasa: SEMITIK
mufrad
mutsanna
jamaa’
`ilaahun `ilaahataani `aalihaatun
`amiyrun `amaraani `umaraa`u
’aalimun ’aalimaani ’ulamaa`u
kitaabun kitaabaani kutuwbun
harfun harafaani huruwfun
ruwhun ruwhaani `arwahun
nuwrun nuwraani `anwarun

ENGLISH


rumpun bahasa: ARYAN
singuar | single
dual | double
plural | multiple
god two gods gods
governor two governors governors
scientist two scientists scientists
scripture two scriptures scriptures
book two books books
letter two letters letters
characater two characters characters
spirit two spirits spirits
light two lights lights

INDONESIA


rumpun bahasa: MELAYU
sendiri | tunggal
dua | ganda
jamak | rangkap
tuhan dua tuhan tuhan tuhan
pemerintah dua pemerintah pemerintah pemerintah
ilmuwan dua ilmuwan ilmuwan ilmuwan
kitab dua kitab kitab kitab
buku dua buku buku buku
huruf dua huruf huruf huruf
ruh, roh dua ruh ruh ruh, arwah
cahaya dua cahaya cahaya cahaya

Jika kita perhatikan perbandingan contoh kata-kata untuk tiga bahasa diatas, maka tampak bahwa bahasa-bahasa dalam rumpun Semitik lebih rumit daripada yang dari rumpun Arya [Latin, Spanyol, Jerman, Belanda, Perancis, Inggris, dll], dan yang dari rumpun Melayu [Malaysia, Indonesia, Brunei, dll] adalah yang paling sederhana.

Tapi meski sederhana, tapi tidak hemat atau tak efisien alias boros dalam bentuk jamak, karena melakukan perulangan penuh kata (full repetition of word).

Jika kita tinjau dari teknologi informasi dan komunikasi (ITC), dimana bahasa Indonesia dibandingkan dengan bahasa Inggris dan bahasa Arabiyan, dalam bentuk bahasa tulisan (written language), maka bahasa Indonesia akan membutuhkan: [tujuh utama diantaranya]

  • tampungan ruang penyimpanan (storage space capacity) relativ jauh lebih besar.
  • durasi waktu pengetikan dan penghapusan (typing and erasing duration) relativ jauh lebih lama.
  • durasi perekaman dan pengambilan (recording and retrieving duration) relativ jauh lebih lama.
  • durasi penayangan dan pencetakan (displaying and printing duration) relativ jauh lebih lama.
  • durasi waktu pengiriman dan penerimaan (transmitting and receiving duration) data relativ jauh lebih lama.
  • koreksi error jauh lebih banyak.
  • biaya relativ jauh lebih mahal!!!



TAK HEMAT DAN PEMBOROSAN BIAYA

Jadi, sekali lagi, bahasa tulisan Indonesia (Indonesian written languge) betul sangat tak efisien, dan yang paling memberatkan adalah bahwa ia menelan biaya jauh lebih besar alias mahal atau tak ekonomis, baik biaya administraitiv dan operasional maupun biaya teknis. Belum lagi dihitung pemborosan waktu dan tenaga terbuang percuma. Padahal Indonesia adalah negara miskin, dan komputer, internet dan biaya telekomunikasi relativ sangat mahal bagi kebanyakan orang Indonesia dengan penghasilan menengah kebawah.

Sangat mengherankan adalah bahwa sudah beberapa kali berganti menteri, kabinet, bahkan presiden atau pemerintahan, tak ada satu pun bejabat berwenang perduli. Jadi menurut pandangan saya, orang Indonesia biar miskin tapi sombong [atau bodoh ya???]

Atau menteri menanggap ini bukan pekerjaannya?! Padahal menteri bisa menugaskan staf bawahannya untuk membuat surat keputusan dan tinggal tandatangan. Apa dipikirnya ini tak menghasilkan uang??? Ataukah ia tak menyadari arti efisiensi??? Padahal ia mungkin sangat mengerti arti defisit keuangan negara???

Waktu pergantian kabinet terakhir, penulis pernah mengirim e-mail resmi ke MENKOMINFO (menteri komunikasi dan informasi) dan para deputy beliau, menawarkan diri sebagai konsultan atau advisor, tapi hanya diminta mengirim CV (curriculum vitae) oleh sekretaris menteri, dan selanjutnya tak ada kabarnya. [Apa dipikir saya bakal minta duit kali ya?!]

Saya pribadi berani bertaruh bahwa jika dilakukan efisiensi terhadap bahasa tulisan Indonesia, untuk bentuk jamak saja, maka akan dapat dihemat atau dipangkas pengeluaran keuangan, di bidang korespondensi, informasi dan komunikasi, baik untuk rakyat maupun negara, lebih 60 persen!!! [Bisa dihitung secara matematik.]

Celakanya, kalau gagasan pemikiran saya ini diambil oleh orang yang punya kuasa, lalu diklaim sebagai ide dan proposal dia, lalu diterapkan oleh pemerintah, maka ia akan dapat nama dan dapat uang, dan saya dilupakan.

Kasus seperti ini telah terjadi, ketika beberapa tahun silam saya mengusulkan kepada pemerintah untuk mengganti semua kartu strip magnetik transaksi keuangan (magnetic strip card for financial transaction) dengan kartu serpih elektronik (electronic chip card). Pada 2005 lalu gubernur BI (Bank Indonesia) telah mengeluarkan keputusannya bahwa pada 2008 semua kartu transaksi keuangan sudah harus menggunakan kartu serpih elektronik. Tak ada seorang pun perduli bahwa pada tahun 2000, proposal saya tentang ini masuk ke BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi).

Jadi barangkali saya yang bodoh!!! Tapi tak apa kalau saya ditolak bekerja untuk negara. Yang penting saya bekerja untuk Tuhan, dan tuhan akan memberikan ganjaran jauh lebih besar daripada apa yang dapat diberikan manusia.




CARA PENGEHEMATAN
 

CARA PERTAMA

Sebelum keluar peraturan pemerintah tentang "ejaaan baru" dan "ejaaan yang disempurnakan" dalam bahasa Indonesia, sebenarnya bahasa Indonesia menggunakan konvensi pemakaian angka 2 untuk bentuk jamak, sebagai contoh berikut.

sendiri | tunggal
jamak | rangkap
tuhan tuhan2 = tuhan tuhan
pemerintah pemerintah2 = pemerintah pemerintah
ilmuwan ilmuwan2 = ilmuwan ilmuwan
kitab kitab2 = kitab kitab
buku buku2 = buku buku
huruf huruf2 = huruf huruf

Menurut hemat saya, cara lama ini jauh lebih hemat daripada cara baru digunakan sekarang yang menggunakan perulangan, dimana cara lama, efisiensinya setara dengan cara pembentukan plural regular dalam bahasa Inggris, yang hanya ditambah "s" atau "es", kecuali beberapa kata tertentu yang mengalami perubahan konsonan, seperti "wife" menjadi "wives".

Dalam cara digunakan sekarang ini, makin panjang kata, makin boros, karena perulangannya makin panjang. Jika kita rumuskan dalam formula matematik, maka:

  • cara lama: n' = n + 1
  • cara baru: n' = n x 2 + 1

dimana,

  • n adalah banyak huruf dalam kata bentuk sendiri.
  • n' adalah banyak huruf dalam kata bentuk jamak.

Dengan demikian, pemborosan huruf pada cara baru adalah sebesar "n" sampai "n x 2". Sehingga makin banyak kata jamak dalam suatu tulisan berbahasa Indonesia, makin boros penulisan, makin menyita waktu dan tenaga, dan makin mahal biaya operasi, transmisi dan resepsi, dan menyita banyak jalur komuikasi. Berikut adalah contoh perbandingan dua cara tersebut.

cara lama
cara baru
n + 1 n' n x 2 +1 n'
kura2 5 kura-kura 9
kura2 kura2 11 kura-kura kura-kura 19
kura4 5 kura-kura kura-kura 19



CARA KEDUA

Sudah lama dalam bahasa Indonesia dikenal kata "para" yang mengandung arti lebih, seperti pada contoh berikut.

sendiri | tunggal
jamak | rangkap
hadirin para hadirin = hadirin hadirat
ilmuwan para ilmuwan = ilmuwan ilmuwan
pria para pria = pria pria
tamu para tamu = tamu tamu
wanita para wanita = wanita wanita

Satu kelemahan penggunaan kata "para" ini adalah bahwa ia mengadung arti "lebih" ketimbang "banyak", sehingga penggunaannya terbatas atau tak dapat digunakan untuk semua kata, seperti misalnya "para kitab" atau"para buku".


CARA KETIGA

Sejak lama bahasa Indonesia telah mengenal perulangan suku-kata pertama untuk menyatakan bentuk jamak. Untuk membedakannya, cara ini saya namakan "cara hemat", seperti contoh berikut.

cara hemat
cara boros
n + 2 n' n x 2 +1 n'
beberapa 8 berapa-berapa 13
lelaki 6 laki-laki 9
tetamu 6 tamu-tamu 9
tetapi 6 tapi-tapi 9

Jika suatu kata dimulai oleh huruf hidup (vowel), maka berlaku konvensi seperti contoh berikut.

cara hemat
cara boros
n + 1 s/d n + 2 n' n x 2 +1 n'
eanai, e-anai, enanai 5, 6 anai-anai 9
eanak, e-anak, enanak 5, 6 anak-anak 9
eanting, e-anting 7, 8 anting-anting 13
ilalang 7 alang-alang 11
seeakan 7 seakan-akan 11
seeenaknya 10 seenak-enaknya 14
seeolah 7 seolah-olah 11

Bandingkan cara hemat ini dengan cara lama diatas, bedanya hanya satu sampai tiga huruf saja.

cara hemat
cara boros
n + 2 n' n x 2 +1 n'
kekura 6 kura-kura 9
kekura kekura 10 kura-kura kura-kura 19
kekekura 8 kura-kura kura-kura 19

Berdasarkan pada perhitungan banyak huruf, jelas bahwa cara baru ternyata jauh lebih boros daripada cara lama atau cara hemat telah dikemukakan diatas. Dan cara lama atau cara hemat samasekali tak mengubah arti atau membuat kata kehilangan arti, atau dengan kata lain, kata tersebut tetap informativ.

Bilamana penggunaan angka 2 dianggap atau dirasakan mengganggu dalam tulisan atau pembacaan, maka solusi terbaik adalah penggunaan cara hemat yang menggunakan perulangan suku-kata pertama. Menurut saya ini adalah jalan tengah terbaik, dan terutama adalah karena ia "efisien dan efektiv" dalam informasi dan komunikasi.



PEMBAKUAN

Agak aneh tapi nyata, jika saya menggunakan cara hemat ini dalam tulisan atau artikel, banyak orang tak mengerti maksudnya, menganggapnya janggal atau bahkan tak baku (non standard). Padahal mereka menerima bentuk ini untuk sebagian kata tertentu [seperti: lelaki, tetapi, beberapa, ilalang], tapi kenapa menolak untu kata lainnya?

Dalam pandangan saya, secara alami, jika sesuatu berlaku secara teratur (regular) untuk banyak kata, maka berarti itu berlaku umum untuk kata lain, kecuali untuk sebagian kecil kata tertentu, yang disebut sebagai "pengecualian" atau keadaan ketakteraturan (irregular).

Dengan demikian, menurut pendapat saya, pembentukkan kata bentuk jamak menggunakan perulangan suku-kata pertama dalam bahasa Indonesia adalah baku (standard), dan tak perlu dikeluarkan suatu ketentuan baru atau keputusan standarisasi, kecuali untuk sekedar menguatkan keberlakuan (validity) hal tersebut.

Jadi berbagai bentuk jamak kata lain dapat dibentuk dengan pola ini, seperti pada contoh berikut.

cara hemat
cara boros
n + 2 n' n x 2 +1 n'
beburu 6 buru-buru 9
hehati 6 hati-hati 9
lelangit 8 langit-langit 13
memalu 6 malu-malu 9
pepura 6 pura-pura 9
reragu 6 ragu-ragu 9
sekekonyong 11 sekonyong-konyong 17
tetanggung 10 tanggung-tanggung 17
tetiba 6 tiba-tiba 9


cara hemat
cara boros
n + 2 n' n x 2 +1 n'
kekura 6 kura-kura 9
memata 6 mata-mata 9
peparu 6 paru-paru 9

Berdasarkan pada uraian dan penjelasan saya diatas, saya menghimbau semua orang untuk menerapkan cara hemat tersebut dalam informasi dan komunikasi, dan tak perlu menunggu keputusan pemerintah RI. Cepat atau lambat, jika dibiasakan. maka akan menjadi hal biasa. Peran media masa, baik cetak maupun elektronik, akan sangat membantu mensosialisasikan hal ini.

Untuk identifikasi dalam terminologi, cara hemat ini saya namakan "cara repetisi dan multiplikasi" [atau barangkali "cara Firwany", untuk mengingat saya yang pertama kali mengajukan cara penghematan ini].



BAHASA DAERAH

Sebenarnya apa yang saya lakukan hanyalah menasionalisasi "pola" (pattern) bahasa daerah, yang dalam hal ini adalah bahasa daerah "Banjar" (Banjarnese),, yang sebenarnya adalah satu dialek dalam rumpun bahasa Melayu, sehingga bisa disebut sebagai "bahasa Melayu Banjar" (Banjar Malayan language).

Berdasarkan pada pengamatan saya, bahasa daerah Banjar sangat efisien dan efektiv. Pola perulangan suku-kata pertama, selain dapat menunjukan peringkat nominativ dan superlativ dalam kata-sifat atau keadaan (nominative and superlative degree in adjective), juga berlaku untuk menghindari perulangan seluruh kata, seperti pada banyak contoh berikut.

bentuk hemat | bentuk boros
babinian = bini-bini
babujuran = bujur-bujur
babukahan = bukah-bukah
cacobaan = coba-coba
gaganangan = ganang-ganang
gagaringan = garing-garing
gagawian, gagawaian = gawi-gawi
gagayan = gaya-gaya
gagegeran = geger-geger
kakanakan = kanak-kakak
lalakian = laki-laki
lalewa > balalewa = lewa-lewa > balewa-lewa
raragu = ragu-ragu
raraunan = raun-raun
tatanggung = tanggung-tanggung
dll.

atau pada:

bentuk hemat | bentuk boros
babarapa = barapa-barapa
kakura = kura-kura
lalangit = langit-langit
papura = pura-pura
tatahu = tahu-tahu
tatamu = tamu-tamu
tatayuh --> satatayuhnya = tayuh-tayuh
dll.

Jika huruf pertamanya bukan huruf-mati (konsonan), terjadi perulangan huruf-hidup (vowel), seperti pada:

bentuk hemat | bentuk boros
a-anai = anai-anai
a-anakan = anak-anakan
a-asaan = asa-asaan
a-imut = imut-imut
a-undur = undur-undur
e-anting = anting-anting
ila-lang, hala-lang = alang-alang
dll.

Penyisipan ini juga bisa digunakan untuk menyatakan bentuk jamak, banyak dan berulang-kali (repetitive), seperti "s", "es", "ies" atau "oes" dalam bahasa Inggris:

bentuk hemat | bentuk boros
bajajalanan = berjalan-jalan
bararaunan [round < Ing.] = berkeliling-keliling
gagamatan = berpelan-pelan, dengan cara pelan
kakawalan = kawan-kawan, para kawan
dll.

Bisa juga berarti agak, sering dan berulang-kali:

bentuk hemat | bentuk boros
gagaringan = agak gering, sering gering, sakit-sakitan
gagitiran = agak gemetar, sering gemetar
laladaran = agak demam, sering deman
dll.

Bisa juga berarti saling (mutual) dan berulang-kali.

bentuk hemat | bentuk boros
bakakesahan = saling kisah, kisah-mengisahkan, saling bercerita
balelekan = saling-lirik, lirik-melirik
bapapisuhan = saling caci, caci-mencaci
batatawakan = saling lempar, lempar-melempar
batatawaran = saling tawar, tawar-menawar
batatimpasan = saling bacok, bacok-membacok
batatiwasan = saling menyalahkan, salah-menyalahkan
dll.

Bisa juga berarti "bak", "tampak seperti" (seem-like, look-like):

bentuk hemat | bentuk boros
babungulan = seperti bodoh
gagawaian, gegawian = seperti bekerja
gagilaan = seperti gila
dll.

Tapi tahukah anda bahwa dalam bahasa Banjar, tak ada kata-ganti untuk orang-ketiga jamak [mereka], kecuali "bubuhan": bubuhan-nya, bubuhan subarang, bubuhan taluk, bubuhan sungai . . ., bubuhan . . ., dll., dimana bubuhan bererati mereka atau kelompok orang. Menyebut semua atau seluruh: samuaan, samunyaan atau sabarataan.

Demikian uraian dan pembahasan ini, untuk sementara saya akhiri sampai disini, saya selalu berharap bahwa semoga tulisan saya bermanfaat untuk semua, sebagai bekal dasar untuk jadi lebih bijaksana; tak ada manusia sempurna, sehingga tak ada seorang pun pernah luput dari kekeliruan, kesalahan, dan kealpaan; begitu pula saya; apalagi topik dibahas, diulas, dan dikupas bukan bidang studi dan dalam lingkup profesi saya; dan saya selalu dengan rendah hati mohon maaf dan harap maklum bila ada salah kata dan atau salah ketik. Terimakasih atas perhatiannya.





Achmad Firwany
__________________________________________________




BIBLIOGRAFI
  • Cofron, James W. The IBM PC Connection. Osborne - McGraw-Hill, Inc., 1984.
  • Dvorak, John C., and Nick Anis. Dvorak's Guide to PC TeleCommunications. Osborne - McGraw-Hill, Inc., 1990.
  • Johansyah, Achmad Firwany, “Informatika dan Teori Informasi bagian 1”, Jakarta: PT. Penerbitan Sarana Informatika, majalah InfoKomputer, Vol. I No. 11, Nopember 1987.
  • Johansyah, Achmad Firwany, “Informatika dan Teori Informasi bagian 2”, Jakarta: PT. Penerbitan Sarana Informatika, majalah InfoKomputer, Vol. I No. 12, Desember 1987.
  • Johansyah, Achmad Firwany, “Informatika dan Teori Informasi bagian 3”, Jakarta: PT. Penerbitan Sarana Informatika, majalah InfoKomputer, Vol. II No. 1, Januari 1988.
  • Kruglinski, David. Guide to IBM PC Communications. Osborne - McGraw-Hill,I nc., 1984.
  • Martin, James, with Joe Leben, the Arben Group, Inc., Data Communication Technology, the Arben Group, Inc., 1988.
  • Roddy, Dennis, and John Coolen. Electronics Communications. 2nd ed., Prentice-Hall, Inc., 1981.



REFERENSI

  • Chandor, Anthony, John Graham, and Robin Williamson, A Dictionary of Computers, Reprinted ed., UK, England, Middlesex, Harmmonsworth: Penguin Books Ltd., 1973.
  • Chandor, Anthony, The Penguin Dictionary of Microprocessors, Reprinted ed., UK, England, Middlesex, Harmmonsworth: Penguin Books Ltd., 1982.
  • IEEE Computer Society, Standards Coordinating Committee of the, IEEE Standard Computer Dictionary: A Compilation of IEEE Standard Computer Glossaries, USA, NY, New York: The Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc., 1990.
  • IEEE Standards Coordinating Committee on Definitions, IEEE Standard Dictionary of Electrical and Electronics Terms, USA, NY, New York: The Institute of Electrical and Electronics Engineers Inc., 1988.
  • Kondo, Herbert, (Eds.), The New Book of Popular Science, USA, Connecticut, Danbury: Grolier Inc., 1981.
  • Mandel, Siegfried, Dictionary of Science, 3rd printing, USA, NY, New York: Dell Publishing Co., Inc., 1972.
  • Osman, Tony (Consultant Ed.), New Encyclopaedia of Science, Spain, Cordoba: Purnel Reference Books, 1979.
  • Pitt, Valerie H. (Ed.), The Penguin Dictionary of Physics, Reprinted ed., UK, England, Middlesex, Harmmonsworth: Penguin Books Ltd.,1980.
  • Uvarov, E.B., D.R. Chapman, and Alan Isaacs. A Dictionary of Science, Reprinted ed., UK, England, Middlesex, Harmmonsworth: Penguin Books Ltd., 1972.
  • Watson, Jane Werner, The World of Science, USA, NY, New York: Golden Press Inc., 1966.


__________________________________________________


(C) 1996-2011 — Achmad Firwany

HAKI (Hak Atas Kepemilikan Intelektual) karya intelektual ini dilindungi oleh Undang-Undang Negara Republik Indonesia, dan juga oleh konvensi dan provisi internasional atas karya intelektual di tiap negara di seluruh dunia.

Tak sebagian pun dari dokumen atau pagina jala ini boleh disalin, diduplikasi, direplika, direproduksi, ditransmisi, ditranskripsi, ditranslasi kedalam bentuk bahasa apapun atau disimpan dalam satu sistem retrieval apapun; dalam bentuk apapun atau dalam cara apapun, mencakup tapi tak terbatas pada cara optik, elektromagnetik, elektronik, elektromekanik, atau lainnya; untuk maksud dan tujuan komersial; tanpa pemberitahuan dan perkenanan tertulis terlebih dulu dari pemilik hak atas karya intelektual ini.

Tiap kutipan atas artikel ini harap mencantum dengan jelas sumber tulisan.



FINE ART ™
FIRWANY INTERNETWORK ENTERPRISE — ARTICLES ON REFORM AND TRANSFORM
adalah marka-niaga, identitas produk dan properti Achmad Firwany

BLOG :
http://blog.firwany.co.cc
http://firwany.blogspot.com

FACEBOOK :
http://fb.firwany.co.cc
http://facebook.com/people/Achmad-Firwany/100000427899819

LINK :
http://firwany.blogspot.com/2010/08/redundansi-efikasi-efisiensi-informasi.html
http://facebook.com/notes/logat-dan-bahasa/redundansi-efikasi-efisiensi-informasi-dan-komunikasi/163772887003750


TAG : informatika, telematika, teknologi informasi, teknologi komunikasi, kosakata, bahasa, linguistika, informatics, telematics, information technology, communication technology, vocabulary, language, linguistics

Minggu, 02 Mei 2010

J LANGUAGE

LINGKUP: INTERMEZO, HUMOR, LOGAT, KOSAKATA, BAHASA



J LANGUAGE — a revised edition from earlier version :

JENG JUMINTEN . . . JANDA JAWA . . . JUALAN JAMU JAHE . . .

[dalam judul dan kisah ini, tiap kata diawali dengan huruf "J"]


Jeng Juminten, Jawa, janda judes, jelamitan, jelek jerawatan, jari jempolnya jorok. Jaman jaringan jualan jenjangan jamak, Jeng juminten jajal jualan jamu jarak jauh Jogya–Jakarta.
Jamu jagoannya: jamu jahe.

"Jamu-jamuuu..., jamu jahe..., jamu jaheee..., jamu jaheee..., jamu jaheee ji-ceng-an!", Jeng Juminten jerit-jerit jajakan jamu jagoannya, jelajahi jalanan, jembatan jumpa jembatan, jengkal-jengkalan, jungkat-jungkit, jepak-jepok. "Jamuuu... Jaheee...!!! Jamu jaheee ji-ceng-an!", Jeng Jumiten jejeritan, jajakan jualan jagoannya, jejak-jejaki jalanan, jauh, jauh.., jauh..., jerih, jeruh, jam-jaman.

Jailah, "Jedug", ... jariknya Jeng Jumiten jatuh, Jeng Juminten jatuh jumpalitan. Jeng Juminten, jerit-jerit, jejeritan: "Jarikku jatuh, jarikku jatuh..., jarikku jatuh..., jarikku jebol..., jebol..., jebol... jarikku...u...u...u... ... ... " Jeng Juminten jengkel, jualan jamunya jungkar-jungkiran, jadi jemu juga. Jiamput!!!

Jeng Juminten jumpa Jarot, Jawa, jejaka jomblo, jambulan, jempolan, jantan, jumawa, jawara, juara judo, joki jaran, juga jualan jejer-jejeran, jutawan juragan jengkol, jaringan jualan jenjangannya Jombang–Jogja–Jakarta–Jerman–Jepang, Jahud!!!

Jantungnya Jeng Juminten, janda judes, jadi jedag-jedug, jeg.., jeg.., jeg... Jeng Juminten jengah, janji jera jajakan jualan jagoannya jamu jahe jalan-jalan jauh-jauh. Jelasnya, Jeng Juminten jeli, jampi-jampi, Juntrungannya Jeng Juminten jadi julietnya Jarot, jagoan judo.

Jono justru jadi jelous Jeng Juminten jadi julietnya Jarot.

"Jahananam", jerit Jono. Jono juga Jawa, jejaka jomblo, juling, jereng, jalang, jabang, jabrik, jenggotan, jorok, juga jangkung, jiwa jagal, jimatan, jubahan, jubahnya jerai-jerai. Julukannya, Jono, Jerapah, Jailangkung Jago Joget.

"Jieehhh, Jarot jejaka Jawa, Jum?", jokenya Jono, jilatin jigongnya. Jakunnya jadi jungkat-jungkit jelalatan jenguk Jeng Juminten.

"Jangan jealous, Jon..." jawab Jeng Juminten. "Jangkrik!!!", jarene Jono. Jeng Juminten jaga jarak, jauhi Jono, jauh-jauh.

Jarot jarang jenguk Jeng Jumiten. Jadi Jeng Juminten jarang jumpa Jarot, jatuhnya jarak jauh, jangka jeda jalannya jam-jam-an.

Jum'at, Jono jambret, jagoannya jembatan Joglo Jakarta, jelagatan jengukin Jeng Juminten. Jeng... jeng... jeng..., jarene, Jono jamah Jeng Juminten. Jarinya Jono jawil-jawil jerawatnya Jeng Juminten.

Jeng Juminten jerit-jerit, jejeritan: "Jangan jahil Jon, .... Jarot, Jarot, Jarot, ... Jono jahat, Jono jahil, Jono jamah-jamah, jawil-jawil jerawatku!!!"

Jeng Juminten jambak jenggotnya Jono. Jono jengkang jumpalitan, "Jelepak, jeduggg", Jono Jatuh.

Jeng Juminten jingkrak-jingkrak, jerihnya jadikan Jono jungkar-jungkiran. Jeng juminten jejeritan, ... Jarot... Jarot... Jarot..., Jono jamah-jamah, ... Jono jawil-jawil!!! "... Jarot... Jarot... Jarot..., Jono jahat", Jeng Juminten jejeritan.

Jarot: "Jangan..., jangan..., jangan jahat Jono!!!" Jarot jumping-in jalan, jembatan, juga jemuran. Jarot jelalatan jegal Jono. Jarot
jajal Jono, jambak jubahnya Jono, "Jebreeet..., jeger, jedag, jedug!!! Jarot jitak jidat Jono. Jarot jotos jidat Jono. Jarot jungkalin Jono. "Jublag!!!" Jono jatuh.

Jidat Jono jenong, jadi jendol..., jebol, jeleeekkk. Jono jontor... jejengkangan.

"Jon, jangan jamah-jamah juga jahilin Jeng Juminten..., Julietku!!! " jerit Jarot, jor-jor-an. "Jelas Jon!!!" jarene Jarot. "Jeng Juminten Julietku..., Jeng Juminten Julietku!!!, Jangan jamah, jangan jawil!!!", jelas Jarot.

Jantungnya Jono jedot-jedotan, "Janji, Jarot janji..., janji ..., Jono jera..., jeraaa..., jeraaaaaaa... ... ..." jawab Jono jejegukan.

Juntrungannya, Jarot jadikan Jono joinan jaringan jualan jenjangan Jarot–Juminten, jualan jajan jejer-jejeran jejal-jejalan Jeng Juminten, janda jem-jeman-nya Jarot. Jono jual jasa, jadi jongosnya Jarot–Juminten, Jono jejongkokan, jagain jongko, jualan jus jeruk, jus jambu, jenang, jipang, jengkol, jajanan juru-mudi juru-mudi jompo jarak-jauh jurusan Jogja–Jombang, Jateng–Jatim, julukannya Jus Jengkol Jono, Jenenge: "Jolly-jolly Jumper."


Jakarta, Joglo, Jum'at, Januari 2007.
Jali-jali, jelang jumpa, Jek........!!! ... Jumlahin "J"nya...!!!
Jeringatan: Jangan joba-joba jikin jerita jayak jini jagi ja...!!! Jusah!!!

Berapa Jumlah huruf "J" dalam kisah Jeng Juminten janda Jawa judes jelek jorok jualan jamu jahe ji-cengan ini???

Tak kurang ada 600 "J"???!!!

Truly ... this is an example of undefined "J language"!!!

Wha... ha.. ha.. wha.. kakakaaakkkkkk... .... ....

FINE ART ™
FIRWANY INTERNETWORK ENTERPRISE — ARTICLES ON REFORM AND TRANSFORM
adalah marka-niaga, identitas produk dan properti Achmad Firwany

BLOG :
http://blog.firwany.co.cc
http://firwany.blogspot.com

FACEBOOK :
http://fb.firwany.co.cc
http://facebook.com/people/Achmad-Firwany/100000427899819

LINK :
http://firwany.blogspot.com/2010/05/j-language.html
http://facebook.com/notes/intermezo-dan-humor/j-language/183930348306155
 
TAG : intermezo, humor, kosakata, vocabulary, bahasa, language, linguistika, linguistics

Minggu, 07 Maret 2010

PENGARUH BAHASA INDONESIA PADA BAHASA INGGERIS

LINGKUP : KOSAKATA, BAHASA, LINGUISTIKA


PENGARUH BAHASA INDONESIA PADA BAHASA INGGERIS

Kadang-kadang kita mendengar orang mengeluh, "Bahasa Indonesia adalah bahasa yang tak lengkap dan kurang sesuai untuk dipakai pada masa kini." Memang benar banyak penemuan baru, banyak bahan baru dan banyak pikiran baru membutuhkan nama atau istilah, yang sampai sekarang belum ada dalam Bahasa Indonesia. tapi hal sama terjadi pada semua bahasa di dunia. Bahasa Inggeris juga mengalami kesulitan dengan istilah baru dan terpaksa meminjam istilah dari Bahasa Yunani atau Bahasa Latin. Semua bahasa harus berani meminjam istilah dari bahasa lain, supaya bisa berkembang terus. Suatu bahasa yang tak berani berhubungan dengan bahasa lain kelamaan akan mati, karena tak bisa menyesuaikan diri dengan dunia yang selalu berobah.

Seperti sudah diketahui, Bahasa Indonesia telah banyak mengambil istilah dari Bahasa Inggeris. tapi yang belum terkenal adalah bahwa Bahasa Inggeris juga sudah banyak meminjam istilah dari Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu. Sebagai contoh, coba kita perhatikan kata kata dalam cerita pendek dalam alinea dibawah ini.

"The farmer lives in the kampong, near the bamboo grove. Today he is walking around his paddy fields, carrying a rattan stick with him. He often sees paddy birds, java sparrows and cockatoos in the mango trees, mangosteen trees and nipa palms. When he was younger he was a bantam weight boxer. His wife often makes cakes from agar and sago. She keeps tea leaves in the caddy. Sometimes she makes sambal but more often she makes tomato ketchup. She keeps many bantams. The bantams run amuck when she feeds them. Today she is putting camphor balls in the godown where the batticks, sarongs and antimacassars are kept."

Didalam cerita ini kita dapat tiga-puluh-tujuh kata benda. Dua-puluh-tiga dari jumlah ini berasal dari Bahasa Indonesia atau Bahasa Melayu. Dalam Bahasa Inggeris jumlah kata berasal dari Bahasa Indonesia adalah lebih dari lima-puluh, atau mungkin hampir atau lebih seratus. Memang diantaranya ada beberapa kata jarang dipakai, seperti "pyrocatechol" (semacam penangkal infeksi) yang berasal dari kata "kacu." tapi ada juga banyak kata yang sudah betul di-Inggeris-kan dan sudah sering dipakai dalam bahasa seharihari. Kata "caddy," misalnya, kalau di Inggeris punya arti kotak kecil atau kaleng untuk menyimpan teh. Setiap dapur di rumah orang Inggeris pasti dilengkapi dengan sebuah caddy. Kata ini berasal dari "kati" (ukuran berat). Barangkali, pada zaman pendudukan Inggeris di Jawa (1811-1816), teh dijual dalam kotak yang beratnya satu kati.

Kata "ketchup" juga mempunyai sejarah yang menarik. Kata ini berasal dari Bahasa Tionghoa "ke-tsiap" yang artinya ikan acar. Kata "ke-tsiap" itu pindah ke Indonesia dan menjadi "kecap" tapi dengan arti yang baru, apa yang disebut "soy sauce" dalam Bahasa Inggeris. Kemudian kata "kecap" pindah lagi dan di Amerika menjadi "catsup" atau di Inggeris "ketchup" yang artinya saus tomat.

Kata "bantam" sekarang tak tampak asing lagi dalam Bahasa Inggeris, padahal dia lahir di daerah Banten, Jawa Barat. Di daerah Banten itu orang-orang Inggeris zaman dulu ketemu sejenis ayam kecil (ayam katai) yang dipelihara oleh masyarakat setempat. Jenis ayam tersebut dibawa pulang ke Inggeris, dipelihara, dan kelamaan "Banten hen" menjadi "bantam". tapi kata ini masih mempunyai arti satu lagi. Oleh karena ayam bantam adalah ayam yang paling kecil, maka dalam olah raga tinju, petinju ringan digolongkan dalam kelas bantam kalau berat badannya diantara 51 dan 54 kg.

Satu kata yang sejarahnya jauh lebih panjang daripada "bantam" adalah "camphor" yang lahir ratusan tahun lalu di kota Barus, Sumatera Utara, dalam bentuk "kapur" Barus. Pada awal masa Islam di Indonesia kapur Barus dibawa ke negeri Arab oleh para pedagang Arab. Di Timur Tengah "kapur" Barus menjadi "kafur". Dari Bahasa Arab dia masuk Bahasa Italia sebagai "camphora" dan akhirnya menjadi "camphor" dalam Bahasa Inggeris. Yang aneh adalah kata ini sekarang sudah kembali ke Indonesia lagi sebagai "kamper."

Hampir semua kata diambil dari Bahasa Indonesia adalah kata-benda, yaitu istilah baru untuk benda, bebuahan, makanan, atau hewan baru, tapi ada juga satu kata-kerja yang datang dari Indonesia. Kalau orang Indonesia mengamuk, orang Inggeris run amuck. Kata-kata lain yang sudah tak tampak asing lagi adalah sago, bamboo, capok, paddy dan java yang artinya "kopi" dalam bahasa pergaulan di Amerika. Adapun "antimacassar" adalah sehelai kain yang diletakkan pada sandaran kursi tinggi untuk menjaga supaya kursi tak kotor karena minyak rambut "Macassar oil" yang dipakai oleh para lelaki Makasar.

Bahasa Welsh adalah bahasa orang Wales, satu suku yang selama 1300 tahun tinggal satu pulau dengan orang Inggeris. Tapi kalau kita bandingkan Bahasa Welsh dengan Bahasa Indonesia kita melihat pengaruh Bahasa Welsh terhadap Bahasa Inggeris sangat sedikit, hanya kira-kira tiga kata dari Bahasa Welsh dipakai dalam Bahasa Inggeris dan tiga kata ini adalah kata yang tak begitu penting. Aneh sekali, dalam jangka' waktu kurang-lebih tiga ratus tahun Bahasa Inggeris telah mengambil lebih dari lima-puluh kata dari Indonesia yang terletak begitu jauh dari Eropa, tapi hanya tiga kata diambil dari bahasa tetangganya yang terdekat dalam waktu 1300 tahun.

Jadi jelaslah Bahasa Indonesia telah mempengaruhi Bahasa Inggeris. Dan pengaruh ini masih terasa sampai sekarang. Kata pinjaman yang paling baru adalah "battick" yang makin terkenal di negara negara Eropa. Saya pernah melihat "Battick made in Ceylon" dijual di banyak toko di London. Ramalan saya untuk tahun mendatang adalah kata "kretek" akan lebih terkenal karena rokok kretek makin digemari oleh orang Barat. Kata lainnya antara lain adalah Borneo, Andalas, Celebes, gamelan, wayang, sandal, dll.

Dalam perkembangannya, Bahasa Indonesia telah banyak berhubungan dengan berbagai bahasa lain, termasuk Sansekerta, Arab, Tionghoa, Spanyol, Belanda dan Inggeris, dan juga dengan bahasa bahasa daerah di Indonesia sendiri. Jadi perbendaharaan kata Indonesia berasal dari beberapa macam sumber. Kalau dibandingkan dengan Bahasa Welsh sekali lagi, kita melihat bahwa Bahasa Welsh hanya dapat meminjam kata dari satu sumber, yaitu bahasa tetangganya Bahasa Inggeris.

Jadi pengaruh Bahasa Inggeris terhadap Bahasa Welsh adalah jauh lebih besar daripada pengaruhnya terhadap Bahasa Indonesia. Misalnya, orang Wales bilang "bususnes", "brecwast" dan "papur" yang masing masing berasal dari "business," "breakfast" dan "paper," tapi orang Indonesia punya istilah sendiri (dagang, sarapan, dan kertas) sehingga tak perlu memakai istilah Inggeris.

Kadang-kadang kita ketemu kata Inggeris yang mnirip sekali dengan kata Indonesia, tapi kita bingung. Apakah yang Inggeris berasal dariIndonesia atau sebaliknya? Coba kita lihat kata Inggeris "bangle" (gelang) dan kata Jawa "binggel" (gelang kaki). Apakah "bangle" berasal dari "binggel" atau "binggel" berasal dari "bangle"? Sebetulnya kedua kata ini berasal dari India, dari kata "bangri" yang artinya gelang terbikin dari kaca, dalam Bahasa Hindia.

Sebagai contoh lain, coba kita lihat kata Inggeris "cummerbund" yang artinya sabuk atau ikat-pinggang lebar yang dipakai oleh para lelaki pada resepsi resmi, dan kata Indonesia "kemban" (Jawa: "kemben") yang artinya kain yang dipakai oleh para perempuan di Jawa dan Bali. Kedua kata ini berasal dari "kamarband" yang artinya sarung pendek dalam Bahasa Persia.

Coba kita lihat kata Indonesia "kepala" dan kata sifat Inggeris "cephalic" yang artinpa mengenai kepala. Kata "cephalie" berasal dari "kephale" yang berarti kepala dalam Bahasa Yunani Kuno, dan "kephale" itu dengan kata Indonesia "kepala" bersama-sama berasal dari Bahasa IndoEropa Kuno. Serupa halnya dengan kata "decade" (sepuluh tahun) dan nama bulan Desember yang dulu adalah nama bulan kesepuluh dalam almanak Romawi (deca, decem = sepuluh), dengan "sedasa" yang maksudnya sepuluh dalam Bahasa Jawa.

Bahasa Inggeris "cassava" (singkong) berasal dari Bahasa Spanyol "casabe" yang datang dari Bahasa Taino "cazabhi". Bahasa Taino adalah bahasa satu suku Indian di Amerika Tengah yang sekarang sudah musnah. Ketika benda dan nama "casabe" itu dibawa ke Indonesia oleh orang Spanyol dahulu, dia menjadi "sampeu" dalam Bahasa Sunda dan "kaspe" dalam Bahasa Jawa di daerah Yogyakarta.

Akhirnya, perlu juga kita memperhatikan sedikit perbendaharaan kata Indonesia yang berasal langsung dari Bahasa Inggeris atau Bahasa Belanda. Memang banyak sekali kata Indonesia berasal dari Eropa dan kebanyakan masih kelihatan asing, misalnya dalam kalimat kalimat berikut ini:

"Revolusi di Amerika Selatan disebabkan oleh inflasi dalam ekonomi yang mengakibatkan depresi. Banyak demonstrasi di kota kota mentropolitan dilaporkan di siaran radio dan televisi."

Dan seterusnya dan seterusnya.

Tapi ada juga beberapa kata yang sudah betul-betul di-Indonesia-kan, sampai tak kelihatan asing lagi, seperfi "dokar" yang berasal dari Bahasa Inggeris "dogcart" (kereta kecil, beroda dua, yang ditarik kuda, dulu anjing), atau "potret" dari Bahasa Inggeris "portrait" (gambar orang) dan kata gaul "nyentrik" dari Bahasa Inggeris "eccentric" (luar biasa, aneh). Di daerah Bengkulu pernah dijajah oleh Inggeris selama 140 tahun. Sampai sekarang lebih daripada dua-puluh kata dalam Bahasa Bengkulu berasal dari Bahasa Inggeris, seperti "kucing rabit" (kelinci, dari Bahasa Inggeris "rabbit"), "sasar" (piring kecil, dari "saucer"), "kabad" (lemari, dari "cupboard") dan "mete" (teman akrab, dari "mate"). Kata terakhir ini, dengan akhiran -an, menjadi "metean". Kalau di Jakarta pemuda-pemudi biasa pacaran pada, malam Minggu, di Bengkulu mereka metean.

Kita dapat berkesimpulan bahwa di dunia ini tak ada bahasa yang murni. Semua bahasa harus tukar-menukar kata; semua bahasa harus berubah-ubah dalam perkembangannya. Makin banyak hubungan antar-bangsa menyebabkan makin banyak kata yang dipertukarkan dan makin cepat terjadinya perubahan. tak perlu kita mengeluh, "Bahasa Indonesia tak lengkap." Di dunia ini tak ada bahasa yang lengkap. Bahasa Indonesia memang dipengaruhi oleh Bahasa Inggeris, tapi juga Bahasa Inggeris dipengaruhi oleh Bahasa Indonesia. Mudah-mudahan hubungan yang membawa keuntungan ini antara Bahasa Inggeris dan Bahasa Indonesia bisa berlangsung terus.


__________

Jakarta, Minggu 3 Juli 2005.

Disunting kembali oleh Achmad Firwany, dari artikel tulisan Hywel Coleman pada majalah Akamigas 1976. Hywel Coleman adalah Konsultan Bahasa Inggeris di Indonesia.



FINE ART ™
FIRWANY INTERNETWORK ENTERPRISE — ARTICLES ON REFORM AND TRANSFORM
adalah marka-niaga, identitas produk dan properti Achmad Firwany

BLOG:
http://blog.firwany.co.cc
http://firwany.blogspot.com

FACEBOOK :
http://fb.firwany.co.cc
http://facebook.com/people/Achmad-Firwany/100000427899819

LINK :
http://firwany.blogspot.com/2010/03/pengaruh-bahasa-indonesia-pada-bahasa.html
http://facebook.com/notes/logat-dan-bahasa/pengaruh-bahasa-indonesia-pada-bahasa-inggeris/163711950343177

TAG: kosakata, vocabulary, bahasa, language, linguistika, linguistics